" WILUJENG SUMPING ...................SELAMAT DATANG..........di Blog ...WAWAN RUSMAWAN.........Cimahi

Minggu, 26 April 2009

Sekolah 03

MADRASAH IBTIDAIYAH PUI CIMAHI

BANYAK MERAIH PRETASI

Madrasah Ibtidaiyah Persatuan Umat Islam (PUI) yang beralamat di Jalan Pojok Selatan No 14 Kecamatan Cimahi Tengah, tergolong madrasah yang sudah lama dibangun yakni berdiri 5 september 1968. Tentu saja sebagai sekolah yang tergolong tua di kota Cimahi lembanga pendidikan formal ini terus melakukan perbaikan diberbagai bidang. Berkat usaha tersebut tak aneh bila madrasah ini telah banyak melahirkan alumninya dan terus melanjutkan ke berbagai sekolah lanjutan baik yang ada di kota Cimahi, Bandung serta ke kota lainnya.

Menurut keterangan kepala sekolah MI PUI ini Jujun , S. Ag bahwa tersedianya SDM sebagai tenaga yang akan menggerakan roda pendidikan di sekolah ini sangatlah berarti . Sebagaimana diketahui bahwa jumlah tenaga edukatif di sekolah ini berjumlah 13 orang termasuk kepala sekolah . Mayoritas pengajar ini jebolan perguruan tiunggi baik PT negeri maupun swasta. Pengalaman mengajar mereka cukup bervariasi. Mereka menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi demi kemajuan pendidikan di sekolah ini khususnya di kota Cimahi pada umumnya.

Berkaiatan dengan kemajuan pendidikan , maka hal lain yang juga cukup penting adalah tersedianya sarana dan prasarana disekolah ini. Luas tanah yang ada 720 m2, luas halaman 350 m 2 dan bangunana sekita 370 m 2. Di atas bangunan ini dibuat 5 ruang kelas kelas, ruang kepala WC Guru, WC Murid, jamban, gudang . Selain itu barang-barang furniture seperti meja murid, kursi muroid, papan tulis., meja pengajar, kursi pengajar, lemari pengajar, , rak buku . Sebagian dari furniture ini sebgian masih baik dan sebagian lagi memang ada yang telah rusak dan demi kenyaman bagi kegiatan belajar mengajar tentu saja harus segera diganti.

Para siswa yang menuntut ilmu di sekolah ini jumlahnya sekitar 122 orang. Para pelajar ini selain aktif mengikuti pendidikan akademis juga mengikuti kegiatan ekskul yang diadakan oleh sekolah. Untuk menambah wawasan siswa tentang kegiatan ekskul ini sekolah pernah mengadakan kegiatan pramuka . Kegiatan pramuka ini diikuti oleh berbagai sekolah lain yang ada di cimahi . Demikian pula dalam kegiatan perlombaan Madrasah ibtidaiyah Persatuan Umat islam (PUI) rajin pula berpartisipasi dan kerap merebut juara dari perlombaan yang diikutinya tersebut .

Ikwal prestasi sekolah ini , Kepala sekolah yang telah puluhan tahun mendedikasikan dirinya dalam pendidikan dan telah mendapat piagam penghargaan tanda kehormatan satyalencana karya satya 30 tahun dari Presiden RI ini menjelaskan bahwa Prestasi MI PUI tak klah hebatnya dari sekolah lain. ini terbukti koleksi piala yang terpajang di ruang kantor kepala sekolah jumlahnya cukup banyak . Para siswa dari sekolah ini memang telah mampu mengukir sejumlah presatasi dari berbagai cabang lomba . Antara lain sebagai juara baca puisi, juara menggambar , juara calistung, , juara pramuka, juara lomba lari,

Demikian pula jenjang juara berbagai jenis lomba yang dikuti para siswa MI PUI dari tingkat kota, gugus serta tinkat sekolah memang pernah diraih oleh para siswa dari madrasah ibtidaiyah Persatuan umat Islam (PUI) Cimahi ini .

Menurut mantan Kepala MI PUI yang juga tim penasihat MI PUI T Komarudin bahwa eksistensi sekolah ini bisa bertahan karena dukungan serta bantuan berbagai pihak. Guru, kepala sekolah , siswa, orangtua siswa dan masyarakat tetap pebduli terhadap keamjuaan lembaga pendidikan agaman ini.

Wawan Darmawan seorang pengamat pendidikan yang juga guru SD Harapan Cimahi , ia merasa salut terhadap keberadaan sekolah ini serta kebersamaan dari para pengelola lembaga pendidikan agama ini . Ditengah terpuruknya kondisi pendidikan saat ini , justru MI PUI saat ini tengah melakukan pembenahan secara bertahap baik dalam bidang sarana \prasarana serta di bidang lainnya.

Bu Tati Nuryati sebagai guru di sekolah ini seperti guru pada umumnya tetap berharap semoga di masa datang ,orang-orang semakin memiliki perhatian atau peduli terhadap kemajuan pendidikan khususnya terhadap lembaga pendidikan yang berbasis islam seperti MI PUI Cimahi ini.

Senada dengan keinginan para guru ,salah seorang siswa MI PUI mengharapkan tentang keberadaan sekolahnya , mudah-mudahan ke depan Madrasah tempat saya belajar ini semakin maju dalam semua bidangnya. Selain sarana dan prasarana seperti gedung sekolahnya yang udah jadi bagus, juga baik prestasi akademik maupun kegiatan ekstra kurikulker semoga kian maju .

Dengan bagitu maka siswa lulusan dari lembaga pendidikan ini bisa terus melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. ( Wawan Rusmawan)***

Sabtu, 25 April 2009

PERPUSTAKAAN SEBAGAI JATUNG BSEKOLAH


Bertempat di Pesantren Darut Tauhid Geger Kalong , Bandung , dipenghujung bulan maret ini, telah digelar kegiatan workshop berthema “ Menjadikan Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah ”. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan para pustawan dalam menjalankan tugasnya dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat yang diwakili oleh Dra Oom Nurochmah Msi. Dalam sambutannya, Oom mengucapkan terimakasih kepada MQ publishing dan Masarakat literasi Indonesia dan mendukung sepenuhnya aktifitas para nara sumber yang tetap bersemangat mendorong bangkitnya minat baca dikalangan masyarakat melalui aktivitas yang mereka lakukan. Selain itu, Oom juga menjelaskan bahwa dengan turunnya Undang-undang No 43/2003 kini aktivitas perpustakaan memiliki payung hukum yang cukup jelas yakni undang-undang tersebut di atas.

Para peserta yang hadir dalam kegiatan workshop ini berjumlah 70 orang .Mereka berasal dari berbagai tempat di jawa barat yakni dari kota Bandung, Cimahi, Garut, Cianjur dan Tasikmalaya. Mereka yang hadir dalam workshop ini selain para pustakawan sekolah, juga dari kalangan guru, editor penerbitan, mahasiswa pencinta buku. Peserta tersebut merupakan utusan sekolah dari jenjang taman kanak-kanak.Sekolah Dasar,SMP dan SLTA.

Ada tiga orang pakar yang mengisi kegiatan workshop tersebut ; Dr Romi Satria Wahono pakar TI , Dosen dan pengelola situs “ Ilmu Computer. Com ”, Suherman,M.Si. “ Ketua Masyaarakat Literasi Indonesia pemenang lomba perpustakaan nasional dari Surabaya. dan Dra Tunik

Dengan gaya mengajarnya yang sanytai diiringi humor-humor yang segar Dr Romi membawa peserta workshop menjelajahi dunia maya. Dr.Romi memaparkan tentang perpustakaaan digital disertai contoh-contohnya. Usai Dr Romi memaparkan materi .para peserta diberikesemnpatan bertanya. Sejumlah pertanyaan muncul dari peserta antara lain Bisnis internernet iru apa dan bagaimana ? .Adakah software untuk perpustakaan di sekolah.?. Seluruh pertanyaan dijawab tuntas oleh Doktor lulusan sebuah PT di negeri sakura itu.(Wawan Rusmawan)***

Senin, 20 April 2009

Kontribusi Sekolah bagi Kemajuan siswa

oleh Wawan Rusmawan

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sekolah merupakan salah satu tempat bagi para siswa menuntut ilmu. Dan melihat kenytaannya , hingga sekarang sekolah masih dipercaya oleh sebagian besar anggota masyarakat sebagi salah satu tempat untuk belajar ,berlatih kecakapan, menyerap pendidikan atau tempat proses mendewasakan anak .

Sebagai fakta, bahwa sekolah itu merupakan tempat yang penting untuk menuntut ilmu hingga sekarang baik bagi para orang tua maupun bagi siswa , keadaan itu terlihat dengan jelas saat memasuki tahun ajaran baru . Para orang tua berlomba-lomba mencari sekolah yang baik atau sekolah pavorit guna melanjutkan pendidikannya bagi anak-anaknya .

Memang harus kita akui sesuai tantangan dan tuntutan kemajuan jaman , maka sekolah sebagai lembaga pendidikan terus berupaya berbenah diri di berbagai segi. Serta terus berupaya memperbaiki diri agar bisa menjalankan berbagai perannya dengan sebaik-baiknya . Sekolah berupaya menjadi tempat siswa untuk kegiatan sosialisasi. Di sekolah pula para siswa bisa bertinteraksi dengan teman-temannya , dengan guru, dengan Tu bahkan dengan Kepala sekolah.

Tak ketinggalan ditempat ini para siswa bisa mendapat pengetahuan, pengajaran, keterampilan yang mungkin tak didapat di rumah atau di luar sekolah. Hal itu terjadi karena keterbatasan pengetahuan dan kemampauan orang tua Hasil ketekunan , kerajinan para pelajar menuntut ilmu , belajar berbagai kecakapan di sekolah bisa dilihat dari rapor atau tanda lulus . Pelajar yanng tekun , ulet , rajin biasa sukses dan berhasil dalam studi . Sebaliknya , siswa yang tidak disiplin , malas , kuarang perhataian dalam belajar umumnya gagal dalam belajar . Semua itui akan tampak dari rapot atau suarat keterangan bukti lulus atau tidak lulus dari sekolah.

Selain itu, sekolah bisa memberi tempat kepada siswa untuk mengembangkan potensi ,kemampuan , bakat yang dimiliki para siswa melalui organisasi di sekolah . Memang para siswa yang rajin mengikuti kegiatan di sekolah termasuk kegiatan ektra sekolah ( ekskul ) , tentu akan memiliki kelabihan dan kecakapan dalam berorganisasi ,dalam melatih kepempinan . kecakapan ini tentunya bisa menjadi bekal saat melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi . Demikian pula bila mereka terjun ke masyarakat keterampilan yang diperoleh di sekolah bisa jadi bekal berorganisasi ini bisa dimanpaatkan untuk kemajuan di masyarakat .

Di sekolah para siswa belajar tentang nilai-nilai kehidupan , moral yang baik yang sepatutnya dilakukan para siswa tatkala menapaki kehidupan baik di sekolah , di rumah tangga maupun di masyarakat. Prilaku yang baik yang disemaikan di sekolah ini sudah semestinya diamalkan para siswa dalam berbagai aspek kehipan termasuk di luar sekolah.

Melihat misi yang diemban sekolah dalam upaya mencerdaskan siswa ,meningkatkan kecakapan hidup , membangun sikap bersosislisai serta membina ahlaq siswa agar menjadi manusia yang bermoral baik dan berbudi pekerti tinggi maka memang para siswa sepantaskan memanpaatkan sebaik-baik waktunya di sekolah ini agar setiap kativitas di tempat ini selalu bermanfaat dan berdaya guna bagi perkembangan dan dan kemajuan hidup para siswa semoga .

Penulis . Alumni IKIP Bandung . pengajar di SMUN I Cisarua Kab Bandung

Sabtu, 18 April 2009

Sekolah 02

SMP WIYATA BAKTI CIMAHI

MENGHASILKAN TAMATAN YANG MANTAP

Sekolah menengah pertama (SMP) Wiyata Bakti Cimahi letaknya sangat strategis yakni ada di Jalan Jenderal Sudirman 150 Telp (022) 6641374 . Sekolah ini , merupakan salah satu sekolah menengah pertama tertua dari beberapa sekolah pertama yang ada di Kota Cimahi.Dididrikan sekitar tahun 1980. Dan hingga sekarang keberadaan SMP ini masih terus eksis, menjalankan fungsinya melayani keperluan pendidikan bagi masyarakat. Animo masyarakat untuk mengikuti pendidikan di SMP Wiyata bhakti masih tetap besar. Itu terlihat dari jumlah siswa yang ada disekolah ini relatif stabil.

Menurut kepala sekolah SMP Wiyata Bakti H. Ahmad Sudjadi,S.Pd,MM. bahwa sekolah ini bisa eksis sampai sekarang adalah berkat kerjasama semua pihak. Kepa sekolah, guru, tata usaha, para siswa ,orang tua siswa serta masyarakat dan berbagai pihak yang mendukung terhadap kemajuan sekolah ini.

Sebagaimana sekolah lain, sekolah ini terus bebenah diri meperbaiki berbagai aspek untuk kemajuan sekolah. Perbaikan sarana dan prasarana, memberi kesempatan pelatihan (diklat) bagi para guru, agar guru mampu meningkatkan kinerja dan profesionalismenya. Tertib administrasi ditingkatkan. Semua dilakukan agar sekolah ini mampu menjalankan visi dan misinya sebagai lembaga pendidikan yang bisa membantu suksesnya para siswa dalam belajar. Diharapkan output (lulusan) dari SMP Wiyat Bakti ini bisa menjadi manusia berakhlaqul karimah , berprestasi, mampu berdikari serta bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.( Wawan Rusmawan)***

Sekolah 01

SD PANGGELAR BUDI 2 CIMAHI

LAKSANAKAN PROGRAM KELAS LAYANAN KHUSUS

Sekola dasar Panggelar Budi yang beralamat di jalan Ciawitali No 51 Kelurahan citeureup Kec Cimahi Utara Kota Cimahi berupaya mengembangkan segala potensi yang dimiliki dan ditetapkan dalam standar nasional pendidikan khusus.

Visi yang diemban SDN Panggelar budi 2 Cimahi adalah melalui gemar membaca,unggul dan berprestasi, taqwa dan beriman. Sedangkan misinya adalah mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan, berprestasi,unggul, santun dalam dalam bertutur, bijak dalam bertindak. Untuk mewujudkan visi dan misi sekolah agar menjadi suatu kenyataan maka segenap pihak yang ikut bertanggung jawab terhadap kebrhasilan misi dan visi ini harus melakukan berbagai upaya yang sungguh-sungguh .

Usaha yang tengah dilakukan sebagian diantaranya; mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan di sekolah. Melaksanakan proses belajar mengajar dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dan bermakna, menerapkan sustem MBS secara konsisten, meningkatkan sumber dana dan biaya penyelenggaraan pendidikan,meningkatkan kompetensi pendidikan tenaga kependidikan yang memiliki kemmpuan profesional yang tinggi sesuai dengan yang diharapkan. Serta meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah yanga dapat menunjang proses Kegiatan Belajar mengajar.

Sarana dan prasarana yang tersedia di lingkungan SDN panggelar Busdi ! sudah memenuhi standar kriteria sekolah dengan menyediakan sarana-sarana penunjang untuk kemajuan dan ajang kreatifitas sisswa seperti sanana belajar yang memadai dan sedangkan sarana olahraga memang perlu ditambah. Luas bangunan yang ada sekitar 321 m2 yang permanen dan merupakan tanah wakaf.

Sarana dan prasarana yang ada ini adalah untuk melajayani para siswa yang temngah belajar di sekolah ini .Jumlah nurid laki-laki 124 norang dan pwrwmpuan 155 orang total semua siswa adalah 279 siswa. Untuk mendukung keberhasilan pendidikan para siswa disekolah ini, ada sekitar 14 orang tenaga pengajar dengan kualifikasi pendidikan yang beragam. Mulai dari PGSD hingga sarjana.Untuk kelancaran kegiatan skolah direkrut pula penjaga sekolah yang memiliki latar belakang poendidikan SLTA.

Laksanakan program Kelas layanan khusus ( KLK)

SD negeri Panggelar Budi 2 kota Cimahi salah satu saekolah di jawa Barat atau satu-satunya sekolah di kota Cimahi telah menyelanggarakan Kelas Layanan Khusus (KLK) selain kegiatan sekolah reguler biasa. Program ini dilaksanakan untuk melayani para siswa telah drop out dari sekolah, agar para siswa ini bisa menyelsaikan pendidikan tingkat dasarnya sampai tuntas.

Menurut keterangan Kepala sekolah ibu Marliah bahwa kegiatan kelas Layanan khusus (KLK) ini telah bejalan beberapa bulan di sekolah ini. Respon masyarakat terhadap program khusus ini cukup baik. Saat ini ada sekitar 20 orang siswa yang mengikuti program KLK. Para siswa ini duduk di kelas sesuai kemampuan mereka. .Untuk mendukung terlaksana nya program dengan baik, maka terlebih dahulu SDM yakni para gurunya ditatar terlebih dahulu. Kepala sekolah dan beberapa orang guru SD panggelar budi 2 telah mengikuti penataran di puncak Kota Bogor. ( Wawan Rusmawan)***

Jumat, 17 April 2009

Mengenal Dogma Orientalis

oleh Wawan Rusmawan

Orientalisme adalah siatu istilah yang timbul di kalangan orang-orang Kristen Eropa, yang berarti :pengkajian tentang bahasa, kebudayaan dan segala sesuatu yang brkaitan dengan bangsa timur.

Namun pada prakteknya ,terbukti studi tersebut difokuskan pada masalah-masalah yang bersangkutan dengan agama Islam dan kaum muslimin ,terutama bahasa arab,sebagai bahasa alQur-an yang merupakan sumbreerpertama dan utama hokum-hukum islam.

Karena itu ,bila disebut kata orientalis, maka yang dimaksud adalah, seorang non muslim barat (Eropa dan amerika) yang melakukan study atau akli menganai bahasa arab atau salah satu bidang ilmu-ilmu ke- islaman.

Asal-usul orientalis

Tak diketahui pasti kapan dan siapa orang eropa pertama yang malakukan setudi ketimuran(keislaman).yang jelas, bahwa pada masa bkejayaan islam di Andalusia,ada beberpa orang pendeta Kristen yang dating ke sana untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dari ulama-ulama islam:terutama dalam ilmu-ilmu filsafat,kedokteran dan matematika. Di samping itu mereka juga menterjemahkan Al-Qur-an dan kitab-kitab baerbahasa Arab lainnya ke dalam bahasa mereka.

Diantara para pendeta Kristen tersebut terdapat seorang pendeta Prancis bernama Jerbert (sekembalinya dari andalus, terpilih sebagai Paus greja Roma pada tahun 99M dengan sebutan Paus silvester II ),Petrus Agung Pierrele Aenarae, dan Gerard de Ceremone. Sejak itulah Eropa terutama orang-oramg grejanya – tak pernah berhenti mempelajari ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam ( Lihat artikel lain “Buku membangun perdaban manusia). yang merupakan sebab-sebab kebangkitan kaum muslimin dalam mencapai peradaban yang demikian tinggi.

Kegiatan Orientalisme semakin digalakan setelah berakhirnya perang salib (1096-1270): yang menuurut mereka merupakan perang keagamaan dengan semboyan suci menyelmatakan tanah Al-masih dari kakai-kaki kaum muslimin disamping ambisi mereka untuk menjajajh negeri-negeri Islam yang makmur itu.

Kekalahan mereka dalam perang salaib menimbulkan dendam yang mendalam .Dendam keagamaan yang disertai napsu untuk menjajah senantiasa mendorong mereka untuk berusaha menghancurkan Islam. Dan kaum muslimin. Dan lewat kekuatan senjata ternyata gagal, maka mereka mengubah cara lewat perang ideology dan kebudayaan Untuikm maksud inilah memreke mempelajari agama islam dan strategi kaum muslimin, baik din Negara-anegara arab maupun di Negara-negara berpenduduk muslim lainnya, lewat kegiatan orientalisme yang terus menerus mekea lakukan hingga sekarang.

Kemudian datanglah Zionis yahudi dan meramaikan medan orientalisme dengan tujuan dan maksud yang sama, yaitu untuk memecah belah kesatuan dan persatuan kaum muslimin.

Doma-dogma Orientalisme

Para orientalis yang mempelajari islam dan masyarakatnya, dunia Arab pada khususnya dan Timur pada umumnya masih belum bergeser sama sekali dari doktrin dan dogma-dogma lama yang sudah kuno. Dogma tersebut meliputi :............. Bersambung ( Wawan rusmawan )

Kamis, 16 April 2009

Dari Portofolio Menuju Kepada Guru Profesional

Sesuai dengan tuntutan dan kemajuan jaman yang kian pesat maka guru masa kini memang wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi pendidik . Hal itu sejalan dengan yang diamanatkan oleh Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional,Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan . Untuk merealisir maksud tersebut Menteri Pendidikan Nasional menetapkan Peraturan Nomor 18 tahun 2007 tentang sertifikasi bagi Guru Dalam jabatan untuk mengatur pelaksanaan uji kompetensi guru. Uji Kompetensi tersebut dilakukan melalui penilaian portofolio untuk memperoleh sertifikat pendidik.

Istilah portofolio kini banyak digunakan pada berbagai bidang. Dalam bidang pendidikan,portofolio diartikan sebagai sekumpulan informasi pribadi yang marupakan catatatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam pendidikannya . Dalam kontek sertifikasi guru ,portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait dengan unsur pengalaman, Karya, dan prestasi selama guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran.Keefektifan pelaksanaan peran sebagai agen pembelajaran tergantung pada tingkat kompetensi yang bersangkutanyang menycakup kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan kompetensi sosial.

Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru (khususnya guru dalam jabatan) adalah untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan peranannya sebagai agen pembelajaran. Fungsi yang lainnya dari portofolio ini bagi guru adalah; 1. Sebagai wahana guru untuk menampilan dan/atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung. 2. Informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guyru,bil dibandingkan dengan standar yang btelah ditetapkan. 3.dasar menemtukan kelulusan seorang guru ysng mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum).dan 4 dasar memberikan reekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru

Komponen penilaian portofolio

Sesuai peraturan Menteri Pendidikan nasional RI No 8 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi Guru dalam jabatan ada sekitar 10 komponen portopfolio yang harus dilaksanakan dengan baik, sehingga guru bisa lulus atau paling tidak mampu mengumpulkan nilai yang paling minimal (850 poin). Dan akan lebih bagus lagi , bila guru mampu lulus dengan mengumpulkan nilai yang maksimal. Komponen portofolio yang dimaksud adalah;

1. Kualifikasi akademik,

2. Pendidkan dan pelatihan,

3. Pengalaman mengajar,

4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,

5. Penilaian dari atasan dan pengawas,

6. Prestasi akademik,

7. Karya pengembangan profesi

8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah,

9. Pengalaman organisasi di bidang keppendidikan dan sosial, dan

10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Penilaian Komponen Porofolio dalam Konteks Kompetensi Guru

Penilaian portofolio guru adalah penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan rekam jejak prestasi guru dalam menjalankan tugasnya sebagai agen pembelajaran, sebagai dasar untuk menentukan tingkat profesionaliatas guru yang bersangkutan.

Berikut ini sebuah contoh hasil penilaian atau perskoran terhadap 10 komponen /unsur portofolio.

SKOR MAKSIMUM PER UNSUR PORTOFOLIO

(Sebagian merupakan skor maksimum Fix dan sebagian yang lain skor maksimum taksiran ).

No

UNSUR PORTOFOLIO

SKOR

1

Kualifikasi akademik

525

2

Pendidikan dan pelatihan

200

3

Pengalaman mengajar

160

4

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

160

5

Penilaian dari atasan dan pengawas

50

6

Prestasi akademik

160

7

Karya pengembangan profesi

85

8

Keikutsertaan dalam forum ilmiah

62

9

Pengalaman organisasai di bidang kependidikan dan sosial

48

10

Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

50

Jumlah

1500

Ketentuan batas lulusnya adalah : 850 (57 % dari perkiraan skor maksimum ).

Semoga para guru dalam melaksanakan tugasnya selalu tetap gigih dalam bekerja. Sehingga 10 komponen fortofolio yang harus dilaksanakannya bisa dijalankan oleh para guru dengan sempurna sehingga mampu meraih nilai .Diharapkan, para guru bukan hanya mampu mencapai nilai minimum bahkan bila mungkin bisa meraih nilai yang maksimum.

Para guru yang telah yang bekerja penuh dedikasi dan menjalankan misinya dengan baik, memang sudah selayaknya mengajukan usulan penilaian portofolio sesuai ketentuan yang berlaku kepada pihak yang berkompeten. Selanjutnya berkas portofolionya yang diajukannya dinilai oleh tim penilai dari Preguruan tinggi yang di tunjuk. Kemudian guru yang dinilai portofolionya itu dinyatakan lulus oleh perguruan tinggi yang ditunjuk misalnya di Bandung oleh LPTK - UPI. Maka guru tersebut akan mendapatkan keterangan kelulusan melalui keputusan Rektor Perguruan Tinggi yang ditunjuk (UPI) . Dan guru yang telah lulus tersebut akan mendapat sertifikat Pendidik sebagai Guru Profesional. Selanjutnya, sebagaimana tercantum dalam Undang-ungdang Guru dan Dosen No 14 tahun 2005 pada pasal 16 di sana dijelaskan bahwa pemerintah memberikan tunjangan pofesi kepada guru yang telah memiliki sertifikat . Tunjangan profesi diberikan setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok (Wawan Rusmawan) .***

Penulis. Alumni Pendidikan dunia usaha/Akuntansi IKIP Bandung.

Jurnalistik Bagi Siswa

Salah satu pilihan kegiatan siswa dari ektra kurikuler adalah penerbitan sekolah. Yakni aktivitas siswa mengelola penerbitan majalah dinding, buletin sekolah atau penerbitan yang sejenis dengan itu . Umumnya para siswa yang berminat kepada ilmu jurnalistik ini tentu memiliki perhatian yang cukup besar terhadap maju mundurnya majalah atau buletin sekolah.

Dari pengamatan penulis terhadap penerbitan ini di beberapa sekolah di Cimahi dan kab Bandung . Hampir setiap sekolah telah memiliki majalah dinding(mading), buletin sekolah. baik dari yang paling bagus sampai ke yang sederhana pengelolaanya. Para siswa menerbitkan mading atau buletin sekolah untuk lingkungannya dengan berbagai variasai tulisan ,baik karya para siswa sendiri maupun tulisan berupa kliping yang berasal dari koran,atau majalah bahkan dari internet yang menarik untuk dibaca para siswa lainnya .

Tingkatkan kemampuan

Sebagai calon-calon jurnalis di masa depan , para siswa yang terlibat dalam penerbitan sekolah ini , rajin melakukan perbaikan terhadap penerbitan majalah atau buletin sekolahnya. Para pengurusnya terus membaca , bertanya bahkan ada juga yang ikut pelatihan jurnalistik agar ilmu jurnalistiknya bisa diterapkan di majalah atau buletin sekolahnya. Bahkan para redaktur penerbitan ini tak segan-segannya minta saran dan pendapat dari pelajar lainya agar majalah atau buletin yang dikelolanya bisa berkembang. Dengan cara begitu para siswa bisa terus melakukan perbaikan dari bwrbagai kelemahan terhadap terbitan yang dikelola di sekolahnya. Selain itu para siswa yang bergiat dalam kegiatan jurnalistik ini bisa mendapat kepuasan untuk berkarya dan bagi mereka pun aktivitas ini bisa menanbah pengetahuan dan pengalaman.

Memang akses bagi para siswa mengembangkan kegiatan membaca dan menulis sebagai upaya menyalurkan hobinya tak sebatas di sekolah saja. Para siswa bisa menebarkan karyanya lewat media cetak yang ada. Untuk siswa SD bisa menyalurkan tulisannya ke Pikiran Rakyat minggu rubrik Percil, untuk para siswa SMA, SMP bisa menyalurkannya ke Belia suplemen Pikiran Rakyat terbitan Selasa , Rubrik Belia atau juga bisa ke Gala Media serta media cetak lainya yang menampung karya para siswa atau remaja.

Perhatian para praktisi jurnalis, penulis terhadap para siswa yang meminati hobi menulis atau terjun di dunia jurnalistik cukup besar hal itu tercermin dari buah pena mereka yang mengajak para pelajar untuk belajar atau menekuni dunia jurnalistik. Buku- buku jurnalistik yang bisa dibaca antara lain : Bambang Trim dengan karyana Jurnalistik untuk remaja, Prof Drs. M . Atar Semi .dengan bukunya Berlatih Menjadi Wartawan Kecil, Dra. Vero Sudiati Cs. dengan bukunya menjadi wartawan Muda.

Selain itu, sejumlah buku jurnalistik patut pula dibaca para siswa yang gemar menulis dan bergerak di dalam kegiatan penerbitan sekolah. Buku Cara gampang jadi wartawan( AA Kunto A) , Jurnalistik Terapan ( Asep Syamsul M Romli), Kaliumat Jurnalistik (A.M.Dewabrata), Paragraf Jurnalistik (Dr .R. Kunjana Rahardi, M.Hum). Buku ini tentu saja akan menambah wawasan siswa dan bisa menjadi motivasi untuk memahami dunia jurnalistik.

Bahkan untuk menambah pengetahuan,wawasan para siswa kerap diadakan pelatihan jurnalistik (citizen journalist) bagi para pelajar ,baik yang diberikan oleh perorangan ,kelompok organisasai atau pun media cetak. Aktifitas ini terus berlangsung di berbagai kota khususnya di Bawa Barat. Surat kabar terbesar di Jawa Barat yakni Pikiran Rakyat telah beberapa kali menggelar kegiatan Jurnalistik diberbagai sekolah di kota-kota di jawa barat. Dan tentu saja kegiatan ini mendapat respon yang cukup baik dari para pelajar.

Untuk menguji kreatifitas siswa dalam bidang jurnalistik ini ada beberapa pihak termasuk beberapa sekolah yang mengadakan perlombaan membuat majalah dinding ( Mading ). Kegiatan lomba ini dikuti berbagai sekolah. Tentu saja dalam lomba seperti ini hanya para peserta yang kreatfilah yang mampu menjadi pemenang kegiatan lomba.

Keterlibatan siswa dalam kegiatan jurnalistik merupakan hal yang positif . Kegiatan tersebut sebagai wahana menyalurkan hasrat dan bakat para siswa untuk mengasah kemampuannya dalam membaca ,berwawancara mengamati dan menulis. Kegiatan mereka memang perlu mendapat dukungan agar potensi mereka bisa berkembang dengan baik.***

Penulis. Wawan Rusmawan .Alumni Pendidikan Kewartawanan YDI Bandung 87. Anggota Asosiasi Guru Penulis. PGRI. Jawa Barat.